Wednesday, January 11, 2012

Sebuah Guci dan Dua Gelas Kopi

“Ketika hidup terasa sangat berat untuk dijalani, ingatlah dua hal, sebuah guci dan dua gelas kopi”

Seorang Profesor berdiri di depan kelas filosofinya dan membawa beberapa benda kedalam kelas. Ketika kelas dimulai, tanpa berkata-kata, dia mengambil sebuah guci kosong yang besar.
Lalu dia mulai mengisinya dengan bola tenis.


Lalu dia bertanya pada mahasiswanya, “Apakah guci ini sudah penuh?”
“Ya”, jawab mereka.
Lalu sang Profesor mengambil sekotak kerikil dan menuangkannya kedalam guci. Lalu dia menggoyangkan sedikit gucinya. Kerikil itu masuk dianatara sela-sela bola tenis dalam guci.



Lalu diapun bertanya lagi pada mahasiswanya, apakah gucinya sudah penuh.
Merekapun berkata bahwa gucinya sudah penuh.
Sang Profesor lalu mengambil sekotak pasir. Tentu saja pasir itu memenuhi sela-sela kerikil dan bola dalam guci. Diapun bertanya lagi pada mahasiswanya apakah gucinya sudah penuh.
Sekali lagi mereka berkata bahwa gucinya sudah penuh.
Sang Profesor lalu membuat dua gelas kopi dan menuangkan kedua gelas kopi itu kedalam guci, yang memenuhi sela-sela pasir. Para mahasiswa pun lalu tertawa.


“Hidup kita bagaikan guci ini.”

“Sekarang,” lanjut sang Profesor, setelah tawa mahasiswanya mereda, “Aku ingin kau mengerti bahwa guci ini mewakili hidup kalian.
Bola-bola tenis ini mewakili hal-hal terpenting dalam hidup – keluarga kalian, anak-anak kalian, kesehatan kalian, teman-teman kalian, dan ambisi terbesar kalian – hal-hal yang apabila kalian kehilangan segala sesuatu dan hanya hal-hal tadi yang tersisa, hidup kalian masih akan terasa penuh dan lengkap.
Kerikil-kerikil ini mewakili hal-hal lain yang cukup penting seperti pekerjaan kalian, rumah kalian ataupun kendaraan pribadi kalian. Pasir-pasir ini mewakili hal lain lagi – hal-hal yang sepele.
Jika kalian menuangkan pasir-pasir terlebih dahulu,” dia berkata, “maka tak akan ada cukup tempat untuk kerikil dan bola tenis. Begitu pula dengan hidup.
Jika kalian mencurahkan jiwa dan raga kalian pada hal-hal sepele terlebih dahulu, kalian tidak akan punya cukup tempat untuk hal-hal yang terpenting dalam hidup kalian.
Pentingkanlah hal-hal yang kalian anggap penting untuk mencapai kebahagiaan.
Bermainlah dengan anak-anak kalian.
Sempatkan waktu untuk pemeriksaan kesehatan.
Bawa pasangan kalian makan malam.
Akan ada cukup waktu untuk membersihkan rumah dan mengerjakan hal lainnya.
Pentingkan bola-bola tenisnya terlebih dahulu – hal-hal yang benar-benar berarti. Tetapkan prioritasmu. Hal-hal lain hanyalah pasir.”
Seorang mahasiswa lalu mengangkat tangannya dan bertanya, “lalu, dua gelas kopi itu mewakili apa, Prof?”
Sang Profesor tersenyum.
“Aku senang kau bertanya.
Kopi itu hanya menunjukkan bahwa bagaimanapun lengkapnya hidup kalian terasa, selalu ada tempat, untuk meminum beberapa cangkir kopi, bersama dengan teman-teman kalian.”

==========
Sumber: 9gag.com
Translated by: @MLuhunk
Jika Anda ingin memasukkan posting ini ke blog atau website Anda, mohon cantumkan LINK ke http://luhunk.co.cc atau http://luhunk.blogspot.com.



5 comments:

  1. Mantab gan, ilustrasinya,.,.kren dah profesornya, pertanyaan yg sederhana... namun makna yang tinggi...
    salam blogger gan.. :)

    ReplyDelete
  2. bagus bos artikelnya dan sangat menarik

    ReplyDelete
  3. terimakasih sob buat infonya dan salam sukses

    ReplyDelete
  4. mantap mas infonya dan salam kenal

    ReplyDelete

Silahkan pos komentarnya... :)